Oleh : M. Iman
Ramadhan
Sejak tahun 2014, entah tepatnya
bulan apa, mulai ada anggapan dari dalam kalangan masyarakat dunia di mana
musik Rock sudah mulai mati. Namun anggapan-anggapan itu seperti nya ingin
dibantah langsung oleh sebuah band rock legend Foo Fighters yang digawangi oleh Dave Grohl (Vokal & Gitar
Ritem), Chris Shifflet (Lead Guitar), Pat Smear (Gitar Ritem), Nate Mendel
(bass), dan Taylor Hawkins (Drum) tersebut.
Foo Fighters kembali merilis sebuah
album ke delapan mereka yang bertajuk Sonic
Higways pada 10 November 2014 melalui RCA Records setelah sukses
meluncurkan album masterpiece Wasting
Light pada tahun 2011. Sebuah
album yang ambisius, dengan konsep yang cukup matang, artwork album yang sangat
bagus dan sebuah konsep yang unik.
Seperti delapan lagu di album ke 8
ini, rekaman di delapan Kota yang berbeda di Amerika Serikat, membuat serial tv
di HBO dengan menginterview masing-masing icon menonjol di masing-masing kota
(bahkan Presiden Obama ikut di interview,
lho!), setiap lagu dari album menghadirkan guest star yang berbeda-beda
yang ahli di bidang nya, mendalami musik khas
dari masing-masing daerah tanpa kehilangan ciri khas dari Foo Fighters
tersebut. Terlebih lagi, Dave Grohl baru menyelesaikan liriknya sebelum ia
melakukan take vokal nya. Tema lirik pada album ini tentang perasaan Grohl
tentang masing-masing kota selama mereka melakukan proses rekaman.
Saya merupakan salah satu fans berat
dari Foo Fighters sejak album Wasting Light. Dan ketika mendengar
bahwa mereka akan mengeluarkan album lagi, saya sangat tertarik. Karena menurut
subjektifitas saya sendiri, Wasting Light
adalah salah satu album Rock terbaik. Apalagi ketika Foo Fighters mengupload sebuah trailer
album baru ini, dimana ada unsur Jazz
pada trailer tersebut, yang menurut saya berbeda dari album sebelumnya, dan
memberikan interest sendiri buat
saya.
Jika yang di unggulkan Dave Grohl
dari album Wasting Light adalah
proses rekaman di garasi dengan sedikit bantuan teknologi di dalamnya, pada
album ini ia ingin memperdalam musik dari masing-masing daerah. Daerah-daerah
yang terpilih untuk rekaman album Foo
Fighters ke delapan ini adalah Austin, Chicago, Joshua Tree, Nashville, New
Orleans, New York, Seattle, dan Washington D.C. Seolah mereka mengajak kita
mendalami musik sana dan berjalan-jalan keliling Amerika Serikat mulai dari
Timur ke Barat hanya dengan mendengarkan album ini.
Album ini kembali di produseri oleh
Butch Vig, yang pernah memproduseri Foo
Fighters sebelum nya. Cover album yang sangat bagus ini dibuat oleh seorang
designer handal, Stephan Martiniere yang dikenal dengan artwork pada Hunger Games series dan Guardian of The Galaxy. Yang unik pada
cover album ini adalah gedung yang menjadi icon masing-masing kota di Amerika,
dan sebuah gedung melambangkan angka 8 atau yang bisa berarti infinite. Khusus untuk Vinyl, setiap Vinyl mempunyai sembilan cover yang berbeda-beda, para penjual
tidak memberikan garansi setiap pembeli akan mendapatkan cover yang sama, karena dikirim secara random oleh pihak managemen Foo
Fighters.
Album ini dibuka dengan indahnya
dengan single pertama dari Sonic Highways,
yaitu ‘Something From Nothing’ yang
direkam di Chicago dan melibatkan musisi asal Chicago, Rick Nielsen dari band Cheap
Trick. Dibuka dengan sebuah petikan gitar oleh Dave Grohl yang kental dengan
efek delay nya. Awal lagu dibuka dengan dinamis, tapi lama kelamaan mulai
kencang, dan tak luput dari solo gitar yang mantap oleh Chris Shifflet. Namun,
ada sesuatu yang mencolok pada lagu ini. Riff gitar di lagu ini sangat mirip
dengan Holy River dari Dio. Dengan di rekamnya dengan Kota Chicago sebagai
pembuka, berarti Kota Chicago pula yang menghiasi serial TV pertama Sonic Highways.
Track kedua pada album ini berjudul ‘The Feast and The Famine’ yang merupakan
single kedua pula dari album ini. Pada lagu ini, mereka melakukan rekaman di
Ibu Kota AS, Washington DC dengan guest nya Peter Stahl dan Skeeter Thompson
dari band hardcore Scream yang
merupakan salah satu band lama Dave Grohl sebelum Nirvana. Lagu kedua yang enerjik, dentuman drum yang cukup keras,
namun tetap catchy.
Dilanjut oleh lagu yang cukup membuat
saya semakin tertarik untuk membeli album nya ketika saya mendengarkan nya
melalui situs YouTube. Sebuah lagu berjudul ‘Congregation’.
Pada lagu ini mereka mengajak Zac Brown menjadi Guest dan merekamnya di
Nashville. Saat mendengarkan nya, saya membayangkan perjalanan ke Nashville
pada siang menjelang sore. Lagu yang agak pelan, cocok untuk menemani
perjalanan.
Begitu pula pada lagu keempat ini
yang berjudul ‘What Did I Do? / God As My
Witness” mengadirkan Gary Clark, Jr. Dari Kota Austin. Lagu ini merupakan
sebuah medley, lagu yang bersambung. Impresi saya kurang lebih sama seperti
ketika mendengarkan ‘Congregation’ hanya
beda nya, saya lebih membayangkan berada pada film Cars karena ada beat yang
agak mirip dengan salah satu soundtrack pada film tersebut.
Ada satu lagu yang kurang ‘nyantol’
di kuping saya sampai pada saat ini, entah kenapa buat saya lagu ini kurang
memberikan impresi yang baik, terkesan agak monoton. Yang menjadi impresi lebih
ke saya adalah solo gitar pada lagu ini yang dimainkan oleh guest dari
California, Joe Walsh. Sebuah lagu yang berjudul ‘Outside’.
Single yang dibuatkan music video nya
oleh Foo Fighters adalah lagu keenam
dari album ini, yang direkam di New Orleans dan membawa Preservation Hall Jazz Band. Impresi pada lagu ini kurang lebih
sama dengan ‘Congregation’. Jika Anda
tidak memperhatikan judul lagunya, Anda akan bingung dimana antara lagu ‘Congregation’ dan lagu ‘In The Clear’ ini. Ketika saya
memperhatikan, ada sesuatu yang special, namun agak terturup dengan suara
keyboard. Yaitu permainan Clarinet, alto saxophone, trombone, terompet, tuba,
dan gang vokal di lagu ini oleh Preservation
Hall Jazz Band membuat lagu ini menjadi salah satu favorit saya.
Ada sesuatu yang unik pada lagu
berikutnya. Yaitu lagu ‘Subterranean’
yang direkam pada studio dimana Nirvana merekam lagu terakhirnya, tepatnya di
Seattle, kota kelahiran Grunge atau
yang disebut juga Seattle Sound. Lagu
ini menghadirkan guest Ben Gibbard. Lagu ini cocok untuk santai ketika ingin
mendengarkan campuran sound dari akustik dan gitar elektrik.
Album kedelapan, lagu kedelapan, yang
berarti lagu penutup dari album yang indah ini. Pencarian saya awalnya membeli
album ini untuk mencari lagu yang agak nge Jazz
tersebut, namun sepertinya harapan saya itu harus pupus karena dilagu
terakhir ini, saya juga belum menemukan nya.
Lagu ini buat saya adalah mahakarya
yang pernah dibuat oleh seorang Dave Grohl, membuat lagu ini adalah lagu yang
paling saya suka di album ini. Sebuah lagu yang direkam di salah satu Kota
Iconic dunia, New York. Lagu ini melibatkan Tony Visconti dan Kristeen Young.
Dibuka dengan suara keyboard yang
similiar dari lagu ‘Fix You’ nya
Coldplay, dilanjuti dengan petikan gitar pada detik kesebelas yang sangat
indah. Yang unik buat saya, ketiga sound gitar pada lagu ini kedengeran semua.
Agak ‘nyeleneh’ tapi tetap nikmat
buat saya. Apalagi di ending nya di suguhi balutan string orchestra. Sebuah lagu berjudul ‘I Am A River’. Sebuah lagu yang cukup dramatis sebenarnya.
After Impression : Not their best
yet, tidak sekeras album sebelumnya, konsep yang sangat bagus, ambisius, namun
tetap enak dinikmati.
Favorite Track : I Am A River
Not Favorite Track : Outside
Positive Thing : Konsep, Artwork,
Ambisius, dll
Negative Thing : Ada beberapa track
yang sangat similiar dan ada yang terkesan agak monoton
Paling enak didengar ketika :
Jalan-jalan keluar kota atau di tengah kemacetan
Buat saya, ini album yang cukup bagus, tidak sekeras Wasting Light buat saya, namun album ini sangat patut di dengarkan dan dinikmati oleh pecinta musik, terutama musik rock. Setidaknya, Foo Fighters telah membuktikan pada pecinta musik bahwa musik rock belum mati, walau sudah bukan era kejayaan nya.
Foo Fighters dengan baik hati
memberikan semua lagunya secara gratis melalui situs YouTube, agar para fans
bisa menikmati nya dengan mudah. Walau begitu, kita tetap harus mensupport band
favorit kita ini dengan membeli CD, Vinyl di toko-toko musik kesayangan Anda atau
digital download seperti iTunes, Amazon, Google Music, etc. Jangan download
yang bajakan ya!
0 komentar:
Posting Komentar